Telaga Dewi Danau Singkarak |
Meskipun tergolong luas, namun tak banyak jenis ikan yang hidup di perairan Danau Singkarak. Hanya ada 19 jenis ikan yang tercatat hidup di danau ini. Hal ini dimungkinkan karena terbatasnya jumlah plankton yang menjadi makanan ikan pada umumnya. Plankton sulit hidup disini karena tingkat kedalaman danau yang membuat cahaya matahari tidak bisa menembus dasar danau.
Danau Singkarak merupakan salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh warga sekitar ataupun wisatawan yang datang dari luar kota karena keindahannya. Keindahan tempat wisata ini pertama kali dikenal luas pada tahun 1905 melalui jurnal biologi milik Ernst Haeckel, seorang peneliti dari Jerman. Tak hanya meneliti ekosistem Danau Singkarak dan sekitarnya, Haeckel juga terkagum – kagum dengan keindahan danau dengan air yang jernih ditambah pemandangan sampan – sampan nelayan yang bertebaran mencari ikan dan pemandangan hijau yang ada di sekitar danau. Karena keindahannya ini Ernst Haeckel terinspirasi untuk melukiskan keindahan yang dimiliki Danau Singkarak dalam sebuah kanvas.
Banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk menikmati Danau Singkarak, yaitu berenang di air danaunya yang jernih, menaiki sampan untuk berkeliling Danau Singkarak, memancing di tepi danau atau ikut nelayan menangkap ikan. Ketika berkunjung ke danau ini, Anda jangan lupa untuk membawa kamera supaya dapat mengabadikan keindahan tempat wisata ini. Danau yang luas ditambah dengan panorama Bukit Barisan yang hijau di seberangnya sayang sekali untuk Anda lewatkan.
Selain kegiatan – kegiatan tersebut, Anda juga bisa melakukan wisata kuliner di warung – warung yang ada di sekitar tempat wisata ini. Jika Anda merasa kurang puas ketika makan di warung – warung yang ada di tepi danau, Anda bisa mencoba memancing atau menangkap ikan bersama nelayan lalu membakarnya di tepi danau bersama keluarga atau teman – teman. Hal ini bisa jadi pengalaman yang menyenangkan ketika Anda berkunjung ke Danau Singkarak.
Sebagai danau kebanggaan warga Sumatera Barat yang sekaligus menjadi tempat wisata alam andalan, Danau Singkarak pernah menjadi bagian dari Tour de Singkarak. Tour de Singkarak adalah sebuah event balap sepeda tingkat internasional yang rutin diselenggarakan tiap tahun. Tour de Singkarak didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Amaury Sport Organization yang merupakan penyelenggara event serupa di Perancis bernama Tour de France.
Tour de Singkarak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009. Waktu penyelenggaraannya berlangsung selama seminggu antara bulan April – Juni dengan tujuh etape yang harus dilewati oleh peserta. Tour de Singkarak tak hanya sekadar lomba balap sepeda di jalan raya, namun juga pengenalan budaya dan keindahan alam yang dimiliki Provinsi Sumatera Barat. Sepanjang rute yang harus ditempuh, peserta akan disuguhi pemandangan keberagaman budaya Minang dan juga keindahan alam Provinsi Sumatera Barat.
Tour de Singkarak dimulai dari garis start yang ada di kota Padang dan berakhir di Dermaga Danau Singkarak. Kemudian sejak tahun 2012, garis start dimulai dari Kota Sawahlunto yang merupakan sebuah kota tua bersejarah di Provinsi Sumatera Barat dan berakhir di kota Padang. Meskipun tak lagi menjadi lokasi garis finish, namun Danau Singkarak masih tetap menjadi bagian dari Tour de Singkarak bersama dengan Danau Maninjau dan beberapa tempat wisata menarik lainnya.
Tercatat sekitar 19 jenis ikan yang hidup di perairan Danau Singkarak saat ini. Salah satu dari jenis ikan tersebut adalah ikan bilih yang memiliki nama latin Mystacoleucus padangensis. Ikan bilih menjadi istimewa karena hanya bisa hidup di danau ini saja. Banyak yang mencoba mengembangbiakkan ikan ini di luar Danau Singkarak, namun selalu gagal karena ikan bilih selalu mati jika berada di luar perairan Danau Singkarak.
Ikan bilih normalnya berukuran kecil dengan panjang maksimal mencapai 10 cm. Sisik ikan bilih berwarna perak berkilauan. Dari 19 jenis ikan yang ada, ikan bilih inilah yang jumlahnya diperkirakan paling banyak di perairan Danau Singkarak. Karena jumlah ikan ini yang melimpah sehingga ikan bilih menjadi sumber pendapatan warga sekitar.
Biasanya nelayan menangkap ikan ini untuk dijual ke warung – warung. Ikan ini paling nikmat jika digoreng dan dicocol dengan sambal. Selain dijual di warung – warung, ikan bilih goreng kering juga tersedia di tempat penjualan oleh – oleh yang ada disekitar tempat wisata ini. Biasanya ikan bilih goreng kering dikemas dalam plastik dengan berbagai ukuran dan bisa Anda jadikan sebagai oleh – oleh khas Danau Singkarak.
Karena tergolong dalam kategori danau tektonik, ukuran Danau Singkarak masih dapat berubah mengikuti pergeseran lempeng bumi. Menurut hasil penelitian para ahli, panjang danau pada awalnya hanya 3 km, kemudian bertambah menjadi 8 km, 13 km dan sekarang sekitar 23 km. Panjang danau ini diperkirakan masih akan terus bertambah.
Sumber : http://katalogwisata.com/keindahan-danau-singkarak#.WiPDMkqWbIU
Posting Komentar